Era Globalisasi melanda dunia, batas antar negara semakin tidak terasa.Tiap negara bebas berhubungan dengan negara lain. Kerjasama dalam berbagai bidang terbuka lebar termasuk dalam dunia bisnis. Perusahaan berskala internasional membuka cabangnya di seluruh dunia termasuk Indonesia. Komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang berbeda latar belakang budaya dalam satu perusahaanpun terjadi. Komunikasi seperti ini memberikan peluang besar terjadinya salah paham akibat berbedanya persepsi, cara berpikir maupun cara kerjanya karena berbeda budaya. Penelitian ini ingin menggali nilai-nilai budaya kerja Indonesia dan budaya kerja Ekspatriat yang berasal dari Barat itu. Budaya kerja memiliki sifat-sifat tersendiri tetapi memiliki pula persamaan dengan budaya induknya. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara mendalam (depth interview) dan pengamatan tak berperanserta (non participant interview) pada para pemimpin suatu perusahaan multinasionai di Jakarta. Kerangka penelitian yang dipakai menggunakan daftar nilai budaya kerja yang telah dilakukan oleh seorang ahli komunikasi & manajemen multikultural. Ia telah membuat 20 daftar nilai budaya yang ada di hampir semua budaya di dunia, meliputi hubungan, kerjasama, keamanan keluarga dsb. Para responden diminta untuk memberikan rangking terhadap ke 20 nilai tsb. Berdasarkan rangking-rangking yang dibuat oleh para responden maka kemudian dicari bagaimana praktek sehari-hari dari nilai-nilai tersebut dalam dunia kerja mereka.. Apakah ada perubahan-perubahan setelah orang-orang yang berbeda budaya ini bekerjasama dalam satu perusahaan. Masing-masing mungkin mengalami perubahan-pembahan yang mendorong terjadinya suatu bentuk baru yang disebut budaya kerja alternative. Budaya kerja alternatif ini merupakan hasil dari perubahan budaya kerja orang-orang dalam perusahaan itu. Perubahannya tidak selalu drastis, terkadang hanya terjadi perubahan sedikit. Pada penelitian baik orang Indonesia maupun ekspatriat mengalami perubahan dari budaya kerja asal mereka. Para ekspatriat mengalami perubahan yang lebih besar dari dibanding orang-orang Indonesia dalam perusahaan tersebut.
Di bawah ini Beberapa pertanyaan untuk memberikan gambaran bagi mahasiswa tentang dunia kerja, lebih khusus di perusahaan multinasional.
Bagaimana budaya kerja di perusahaan multinasional?
Perusahaan multinasional biasanya memiliki nilai dan budaya tersendiri yang berkembang sejak awal perusahaan didirikan. Nilai tersebut menjadi dasar bagi karyawan untuk berprilaku. Dalam kasus Unilever, ada sebuah nilai dasar yang disebut Kode Etik Berbisnis. Karyawan dalam setiap level wajib memenuhi kode etik tersebut dan berlaku untuk seluruh negara di dunia. Budaya lainnya adalah bagaimana perusahaan berinteraksi dengan pelanggan, bersaing secara sehat dengan kompetitor, budaya kerja untuk selalu berprestasi dan memberikan hasil kerja terbaik.
Peluang apa saja yang diberikan perusahaan multinasional?
Karena perusahaan multinasional beroperasi di banyak negara, maka kesempatan dan peluang untuk berinteraksi dengan partner dari negara berbeda sangat tinggi. Termasuk di dalamnya peluang untuk ditempatkan di negara lain. Jika berbicara tentang perusahaan multinasional, maka seorang karyawan harus melihat karirnya secara global. Jadi, tidak hanya siap menjadi karyawan di negeri sendiri, melainkan harus mau dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya termasuk jika ditugaskan untuk ekspatriasi ke negara lain. Hal ini merupakan peluang sekaligus tantangan karena harus memiliki kemampuan beradaptasi dengan budaya yang berbeda-beda.
Bagaimana cara kerja perusahaan multinasional?
Dalam bekerja, kita harus bisa memadukan antara panduan dari level Global dan Regional dengan kebutuhan negara setempat. Di satu sisi sudah ada rambu-rambu yang harus dipatuhi tapi di sisi lain sisi kreativitas untuk eksekusi di pasar masing-masing tetap terbuka. Dalam perusahaan multinasional, tidak jarang kita harus bekerja sama dengan rekan-rekan kerja dari negara lain, secara aktif berdiskusi lewat teknologi yang ada seperti teleconference, live-meeting, web-cast, telepresence dan teknologi lainnya. Dengan cara ini teknologi sangat membantu orang-orang dari berbagai negara dapat berdiskusi dari tempat yang terpisah antar benua. Hal yang kadang sedikit mengganggu adalah zona waktu yang berbeda sangat jauh sehingga di satu negara bisa terjadi kondisi masih sangat pagi sedangkan di negara lain sudah sangat larut.
Bekerja di perusahaan multinasional juga berarti akan dimonitor target kerja dan pencapaian sesuai bidangnya. Untuk itu dibutuhkan kualitas seorang karyawan yang secara pribadi mampu menjalankan target yang diberikan dan di sisi lain memiliki kemampuan menangani berbagai rintangan yang ada dan mengubah tantangan menjadi peluang.
Apa kelebihan dan kelemahan orang Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain?
Orang Indonesia sebenarnya juga pekerja keras dan memiliki kemampuan yang baik dan mampu bersaing. Untuk perusahaan seperti Unilever misalnya, Unilever Indonesia termasuk yang diperhitungkan secara global. Cukup banyak talenta asal Indonesia yang dipercaya mengisi jabatan di level Regional maupun Global. Ini membuktikan bahwa bangsa kita tidak kalah dari negara lain.
Adapun kelemahannya, secara umum orang Indonesia cenderung bersikap low profile dan tidak terlalu ingin menampilkan diri. Di satu sisi, hal ini adalah sebuah kelebihan di mana bangsa kita memang tidak suka menonjolkan diri, tapi di sisi lain hal ini membuat kemampuan terbaik yang dimiliki tidak bisa dilihat oleh partner kerja dari negara lain. Padahal orang Indonesia juga banyak yang pintar dan hebat tidak kalah dengan tenaga asing baik dalam hal kemampuan teknis maupun dalam merancang dan menjalankan strategi. Untuk negara Asia, India masih cukup mendominasi dengan budaya bersaingnya yang kuat. Mereka juga terkenal gigih dalam mempertahankan pendapat sehingga secara relatif terlihat lebih unggul dan menonjol.
Bagaimana standar gaji yang diberikan?
Masing-masing perusahaan memiliki standar gaji tersendiri. Untuk perusahaan yang sudah mapan biasanya secara rutin melakukan survey gaji dengan membandingkan perusahaan sejenis maupun industri yang berbeda. Lewat survey ini perusahaan akan menentukan kebijakan gaji yang diambil apakah rata-rata pasar, di atas pasar atau jauh di atas pasar. Untuk perusahaan multinasional secara relatif cenderung di atas pasar lokal. Dan masing-masing industri juga memiliki strategi penggajian tersendiri terkait ciri khas dan tantangan yang berbeda-beda.
Selain gaji, benefit apa yang ditawarkan perusahaan?
Dalam konsep balas jasa atau dikenal dengan istilah remunerasi, ada yang berbentuk cash dan non cash. Remunerasi berbentuk cash adalah gaji dan segala sesuatu yang memiliki nilai uang. Sedangkan remunerasi non cash adalah bentuk balas jasa non uang. Diantaranya adalah reputasi perusahaan, budaya kerja yang mendukung, serta kesempatan untuk berkarir yang lebih luas.
Sebuah perusahaan multinasional biasanya sudah memiliki paket remunerasi yang terstruktur dan menjadi daya tarik bagi calon karyawan yang mau masuk maupun mempertahankan karyawan yang sudah ada di dalam organisasi.
Apa persyaratan agar diterima di perusahaan multinasional?
Persyaratan umum sebenarnya sama dengan perusahaan lainnya yakni kemampuan teknis sesuai bidangnya maupun kompetensi pendukung yang dimiliki dari seorang calon karyawan. Bedanya, perusahaan multinasional juga akan melihat kompetensi non teknis sebagai bagian penting dalam proses perekrutan karena akan menentukan apakah seseorang akan sesuai di organisasi tersebut dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Terkait penguasaan bahasa asing, pada perusahaan multinasional akan menjadi nilai tambah dan hampir menjadi sesuatu yang wajib meskipun nantinya keahlian berbahasa bisa terus diasah ketika sudah bekerja.
Bagaimana proses seleksi yang dilakukan?
Pada beberapa perusahaan multinasional, proses rekrutmen sudah tidak lagi melihat batas-batas negara. Seorang yang direkrut dari Indonesia misalnya, harus siap untuk bekerja di negara mana saja yang membutuhkan. Karenanya konsep rekrutmen yang dilakukan didasarkan pada Region atau Geografis tertentu misal Asia Tenggara dan Australia, Asia Selatan, Eropa Barat, Eropa Timur, Amerika dan seterusnya.
Proses seleksi tentu saja relatif lebih ketat dan persaingan antar kandidat juga cukup berat. Hal bisa dimaklumi karena yang mendaftar juga merupakan orang-orang terbaik dari berbagai perguruan tinggi bergengsi dalam dan luar negeri. Walaupun demikian, lulusan Indonesia memiliki kualitas yang baik dan tak jarang memenangkan persaingan dibandingkan kandidat yang pernah kuliah di luar negeri. Salah satu proses seleksi yang ada adalah Focus Group Discussion di mana para kandidat diberi sebuah persoalan dan diminta untuk menyelesaikan dengan interaksi antar individu dalam sebuah grup. Dalam diskusi ini akan terlihat kualitas seseorang mulai dari kemampuan memimpin, mengemukakan pendapat, menganalisa persoalan, menarik kesimpulan dan berbagai kualitas lainnya